Kenali Hormon pada Wanita yang Bisa Memengaruhi Mood    

Hormon pada Wanita
Spread the love

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar dalam sistem endokrin tubuh. Hormon ini memiliki peran penting dalam mengatur banyak fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan, metabolisme, hingga mood atau suasana hati. Pada wanita, terdapat beberapa, hormon tertentu yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan mood. Pengetahuan tentang hormon-hormon ini bisa membantu para wanita memahami diri mereka sendiri dan menjalani hidup dengan lebih seimbang.

Estrogen: Hormon Feminin yang Berfluktuasi

Estrogen adalah salah satu hormon seks utama pada wanita. Hal ini berperan dalam pengembangan karakteristik seksual wanita dan juga siklus menstruasi. Fluktuasi level estrogen sepanjang siklus menstruasi dapat mempengaruhi suasana hati, energi, dan kesejahteraan umum seorang wanita. Ketika kadar estrogen tinggi, seorang wanita mungkin merasa lebih berenergi, moodnya stabil, dan memiliki konsentrasi yang baik. Namun, ketika kadar estrogen menurun, khususnya selama fase premenstrual atau menjelang menstruasi, wanita bisa merasa mudah marah, lesu, atau bahkan mengalami gejala PMS (premenstrual syndrome) yang lain.

Baca Juga: Fakta Di Balik Khasiat Minyak Lintah

Estrogen juga berperan dalam menjaga keseimbangan neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan dopamin. Ketidakseimbangan neurotransmiter inilah yang bisa mengakibatkan perubahan mood.

Progesteron: Pelindung Kehamilan dan Penyeimbang Estrogen

Progesteron diproduksi oleh ovarium setelah ovulasi dan memainkan peran penting dalam mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron akan menurun, yang kemudian memicu menstruasi.

Sama seperti estrogen, progesteron juga bisa mempengaruhi mood. Peningkatan kadar progesteron dapat menyebabkan rasa kantuk, lelah, atau bahkan depresi. Sementara itu, penurunan kadar progesteron sebelum menstruasi bisa menyebabkan gejala PMS.

Oksitosin: Hormon Kebahagiaan dan Cinta

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena berperan dalam membangun ikatan sosial, terutama antara ibu dan bayi selama menyusui. Hal ini juga dilepaskan saat berpelukan, berciuman, atau saat merasa dekat dengan seseorang.

Meskipun oksitosin dikenal memiliki efek positif pada mood, kelebihan oksitosin bisa menyebabkan perasaan cemas atau stres. Hal ini terutama terjadi saat seorang wanita merasa terancam atau dalam situasi sosial yang menegangkan.

Kortisol: Hormon Stres

Kortisol adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal sebagai respons terhadap stres. Dalam jumlah yang tepat, kortisol membantu tubuh dalam menghadapi situasi yang menantang. Namun, ketika seseorang berada dalam kondisi stres kronis, produksi kortisol menjadi berlebihan.

Kelebihan kortisol dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan lainnya, termasuk estrogen dan progesteron. Hal ini dapat menyebabkan perubahan mood, gangguan tidur, peningkatan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya.

Kesimpulan:

Perubahan hormon merupakan bagian alami dari kehidupan setiap wanita. Dengan memahami bagaimana ini mempengaruhi mood dan kesejahteraan, wanita dapat lebih siap menghadapi fluktuasi emosional dan mencari bantuan medis atau dukungan sosial saat diperlukan. Seimbangnya hormon adalah kunci untuk kualitas hidup yang lebih baik dan kesejahteraan emosional yang sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *